Celotehku Hari Ini Part 2-Seperti biasanya, ketika mentari mulai merapat dari dasar laut menuju permukaan menepi untuk membubung ke langit. Saat semburat jingga memancar menyampaikan “SELAMAT PAGI”, saat itulah harapan, mimpi, dan do’a-do’a kembali terucap baru lagi. Harapan baru, mimpi baru, dan do’a-do’a baru.
Pagi ini, aku memulai pagi yang sedikit berbeda dari pagi-pagi 260 hari yang lalu, yang biasanya menyapa pagi dengan membuka dua jendela kecil yang bertengger di kerangka kusen kamar kostan, menyapa pagi dengan berjalan sedikit berlari kecil menaiki tangga kostan menjemur pakaian, menyapa pagi yang kemudian hanya dilanjutkan dengan setia menghuni kamar kostan sampai pakaian menjadi kering oleh teriknya matahari.
Pagi ini, aku memulai pagi yang sedikit berbeda dari pagi-pagi 260 hari yang lalu, tidak menyapanya dengan bunyi ‘krek” daun jendela yang sedikit berderit ketika dibuka, tidak menyapanya dengan kesetiaan menghuni kamar kostan sampai lambung mengirim sinyal-sinyal untuk dibasakan, namun hanya menyapa pagi dengan berjalan sedikit berlari menuruni tangga kostan mengambil air hangat untuk minum.
Pagi ini, aku memulai pagi yang sedikit berbeda dari pagi-pagi 260 hari yang lalu, pagi ini setelah menyapa pagi dengan berjalan sedikit berlari menuruni tangga kostan mengambil air hangat untuk minum, meneguknya dua tiga teguk, kemudian aku yang sudah berkemas-kemas sebelum shubuh tadi mulai menyandang tas dan berdandan ala anak kuliahan.
Semua tampak berbeda dan sangat berbeda, kata aku pulang tidak lagi seperti dulu, dulu yang selalu ada seseorang yang setia menunggu ketika sore datang. Memberi senyum, memperlakukanku bak sang raja. Ya itu 260 hari yang lalu. Sungguh aku merindukanya, namun kebaikan mu sudah tidak lagi aku jumpai, tak lagi aku rasa dan kunikmati. Terlintas kebaikan bidadari yang tak bisa aku balas dengan apa-apa.
Sudah aku tidak akan membahasnya lagi, aku akan membahas tentang hari ini, hari dimana aku mengerti akan kebaikan. Celotehku Hari ini masih tentang kehidupan, kehidupan dan kebaikan.
Dalam kehidupan, sebisa mungkin berbuat baik pada orang lain, mencari kesempatan membantu orang lain. Berikan kebaikan pada orang pandai maka orang pandai akan memberi keberuntungan, berikan kebaikan pada orang kecil maka orang kecil akan mengeluarkan tenaganya untuk membantu. Orang yang sering membantu orang lain dalam menghadapi kesulitan, bisa dengan mudah mendapat bantuan dari orang lain. Jangan sekali-kali melukai perasaan orang sebab seumpama belati mengiris tubuh, lukanya akan sembuh tapi bekas irisan belati itu akan tetap terlihat sampai kapanpun".
Seperti itulah nasehat orang tua saya pada saya, dan saya rasa setiap orang tua mengajarkan hal itu pada setiap anak-anaknya meski dengan bahasa yang berbeda.
Saya terkadang merenung terhadap beberapa kejadian-kejadian di lingkungan saya, lantas timbul sebuah pertanyaan.... Apa yang salah ??
Hidup itu memang tidak mudah, perlu perjuangan, kerja keras dan mental baja....saat kita bertemu dengan orang yang mempunyai perasaan dan hati nurani, betapa bahagianya, tetapi saat kita bertemu dengan orang yang tidak mempunyai perasaan dan hati nurani maka saat itu kita sedang belajar tentang sebuah arti ketulusan, keikhlasan dan belajar tentang ketangguhan hidup.
Tapi perlu diingat bahwa setiap manusia punya keterbatasan dan punya air mata. Terkadang kita memandang kehidupan seseorang dari kulit luar seseorang saja, atau kita hanya mendapat informasi dari beberapa orang lantas kita mengambil sebuah kesimpulan membencinya, cobalah masuk kedalam diri orang tersebut, hapus rasa EGO, perlakukan ia sebagai anak, teman atau sahabat, niscaya akan kita temukan sesuatu yang sangat berarti...Perlakukan setiap manusia layaknya sebagai manusia, hargai dia, bantu dia, jangan celakai dia, jangan semena-mena, sebab jika dikembalikan pada diri kita, bukankah itu sangat menyakitkan ? berbuat baiklah pada sesama niscaya orang itu akan mengingat kebaikan kita sampai kapanpun, sebaliknya, sampai kapan pun orang akan mengingat setiap keburukan sifat kita.
Orang baik senantiasa mendapat do'a agar selalu berada dalam Ridho-NYA, bahkan sering kita mendengar ada orang yang mengorbankan Nyawanya hanya untuk menolong seorang yang baik.
Setidaknya Tuhan melihat dan mencatat setiap do'a dari orang atas kebaikan yang kita perbuat, pun sebaliknya, Tuhan akan memberikan balasan atas segala keburukan yang kita perbuat, terlebih do'a dari orang-orang yang terianiaya.
Setiap manusia memiliki porsi problematika hidup, kesedihan, kegundahan, kesakitan, kesempitan, dan juga kebahagiaannya masing-masing.
Mencari solusi dalam problematika hidup mungkin tak ubahnya dengan upaya mengeluarkan sesuatu yang kita inginkan dari dalam lubang yang dalam dan gelap. Butuh cara bijaksana agar yang kita inginkan bisa kita dapatkan dengan mudah.
Sayangnya, tak semua kita mampu bijaksana menyikapi lubang problematika hidup tersebut. Tak banyak yang memahami bahwa mencari solusi dari masalah tidak melulu dengan upaya ingin mendapatkan sesuatu. Tapi justru dengan semangat memberi. Dari memberi itulah, ia mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Kita Selalu punya pilihan tiap hari. Tinggal kita memilih, memulai niat baik yang kemarin, ataukah menunggu dan mendapatkan rasa penyesalan besok. Kumpulkanlah kesalahan saat ini, karena kelak kumpulan kesalahan yang bernama pengalaman itu akan membawamu kepada puncak ke suksesan dan yang terpenting perlakukanlah setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat yang tulus, meski mereka berlaku buruk padamu. lngatlah bahwa penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tapi karena siapakah dirimu. Seperti itulah celotehku hari ini jika aku rasa dan aku pahami Tuhan sebenarnya tengah bermain catur dengan kehidupan kita. Dia menggerakkan bidak-bidaknya bernama tantangan, cobaan dan godaan, kemudian duduk kembali melihat reaksi kita. Jadi buatlah langkah terbaik sebelum Tuhan memberi kita Skak Mat.
* Jangan Meninggalkan Link Aktif
* Silahkan berkomentar dengan Kata Sopan Dan Ber-Etika.
* Terima kasih telah singgah di blog ini.
* Oke jangan pernah bosen singgah di sini :D
EmoticonEmoticon