Catatan 2 Sisi Kesendirian

Wibi Alwi Surya Kuncoro 20.03.00
Catatan 2 Sisi Kesendirian-Guratan demi guratan, sedikit demi sedikit akan aku ulang kembali perjalanan panjang yang sudah lama aku nanti.  Kegagalan di masa lalu sudah aku lupakan dan kini aku punya kehidupan di masa yang akan datang dan akan aku ulang kembali menjadi keajaiban.

Tentang aku dan kehidupan
Bergerak, berjalan, berlari dari kehidupan ke kehidupan
Melihat, mendengar, merasakan perjalanan
Merindu, terdiam, dan berbicara dalam pikiran

Kehidupan adalah kehidupan
Kita mencari di tengah keramaian
Kita bersembunyi di sudut kegelapan
Air sungai mengalir melawati terang menuju kehampaan

Dan biarkan aku sejenak dengan kesendirian
Yang berbicara adalah hati dan pikiran
Yang merasa adalah jiwa yang tenang
Membiarkan semua ini berbisik, melantunkan

Kesendirian itu sepi
Menjadikannya dingin dan berkedinginan
Sesepi belantara hutan diantara pepohonan
Sedingin embun yang menetes di dedaunan

Dan biarkan aku sejenak dengan kesendirian ini
Tak ada siapa-siapa tak berarti tak ada kehidupan
Tak ada yang memegang tanganku
Dan aku hidup dalam kebebasanku

Setiap orang, mungkin pernah merasakan yang namanya kesendirian. Kesendirian ini adalah ketika kita merasakan bahwa tak ada yang menemani, entah dalam ruang kosong, bahkan pada keramaian sekalipun. Kesendirian ini, terkadang menyakitkan, atau bahkan membahagiakan.

Catatan 2 Sisi Kesendirian

Dalam kesendirian, kita dapat menemukan cerminan diri kita sendiri. Menemukan siapa kita sebenarnya, dan menjadi apa diri kita sebenarnya. Kita juga menemukan, tentang cap atau label dari orang lain yang sesuai dengan kita, maupun yang tidak sesuai dengan kita sendiri.

‘Saya seorang guru’, ‘saya seorang Sarjana’, ‘saya pelajar’ dll, menjadi tidak bermakna dan tidak berguna ketika berada dalam kesendirian. Status akademik maupun jabatan tidak berpengaruh, melainkan status diri kita sendiri. Sifat kita yang asli bagaimana, dan seperti apa.

Dalam kesendirian, pikiran-pikiran yang terpendam, justru dapat keluar dan teringat kembali seutuhnya. Keinginan-keinginan yang pernah ada, kembali muncul. Khususnya keinginan maupun pikiran yang baik. Ada kebahagiaan tersendiri, ketika kita ber-imajinasi tentang apa yang kita inginkan.

Kadang kita sendiri butuh waktu untuk menyelami dari suatu kesalahan yang ada, memikirkan langkah berikutnya setelah kita terjatuh. Kadang semuanya butuh proses yang sama sekali tidak gampang. Menyadari dan mengakui sebuah kesalahan dapat terjadi pun butuh sebuah keberanian. Sama sekali bukan hal yang mudah. Terutama jika kita mempunyai sikap yang arogan dan egoistik.


Kadang kita juga butuh waktu untuk memahami kehidupan yang sedang kita jalani. Hidup adalah pilihan. Pilihan yang harus diambil, adalah konsekuensi kita sendiri. Entah itu baik, atau buruk. Satu pilihan, bahkan bisa mengubah orang dalam waktu bertahun-tahun.

Hidup adalah cobaan. Tuhan menciptakan makhluk-Nya untuk hidup di dunia ini, tidak lain dan tidak bukan untuk diberi cobaan. Musibah atau rasa bahagia, itu merupakan cobaan. Dalam kesendirian, kita dapat memahami maksud dan arti dari cobaan yang diberikan kepada kita. Karena hidup harus dijalani dengan hati yang terbuka, dan menerima.

Kesendirian dapat mendekatkan diri kita dengan Tuhan yang menciptakan kita. Kita kadang suka melupakan Tuhan pada setiap hal. Di dalam kesendirian inilah, waktu yang tepat untuk mempererat hubungan kita sekaligus meminta kepada Tuhan.

Kadangkala, kesendirian ini menimbulkan rasa sakit. Ya, itu benar. Bagaimana rasanya, di tengah kerumunan, justru kita merasa sendiri karena merasa ditolak oleh lingkungan sekitar? Atau bagaimana rasanya ketika tidak ada teman yang menolong padahal saat kita bahagia, kita tolong?

Disinilah, kita merasakan kesendirian sebagai sebuah penyiksaan yang menyakitkan, namun membuat candu. Dalam kesendirian, muncul sakit hati. Memikirkan hal-hal yang buruk menimpa kita. Merasa dijauhi dan sebagainya.

Terkadang kesendirian melahirkan sebuah kebahagian. Kebahagian yang tak dimilki oleh mereka. Karena kita terbiasa bermain dan bercengkrama dengan kesendirian. Yang akan menghapus pelangi kesedihan…yang akan lahir nanti. 

Tapi inilah hidup. Kita butuh kesendirian. Kesendirian, dapat membahagiakan, maupun menyakitkan. Karena sesuatu di dunia ini, mempunyai 2 sisi. Maka, nikmatilah. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

* Jangan Meninggalkan Link Aktif
* Silahkan berkomentar dengan Kata Sopan Dan Ber-Etika.
* Terima kasih telah singgah di blog ini.
* Oke jangan pernah bosen singgah di sini :D
EmoticonEmoticon